Albasia atau sengon adalah pohon serbaguna. Disebut sebagai pohon serbaguna karena dari daun sampai akar dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan hidup manusia, mulai dari pakan ternak sampai bahan baku industri pengolahan kayu.
Berikut manfaat dari bagian-bagian pohon Sengon:
Daun Pohon Sengon:
Daun Sengon, seperti keluarga Mimosaceae lainnya adalah pakan yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing menyukainya.
Akar Pohon Sengon :
Sistem akar-akar Falcataria mengandung banyak karena simbiosis dengan bakteri Rhizobium nodul. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas dan penyediaan nitrogen dalam tanah. Jadi pohon falcataria mungkin membuatnya tanah lebih subur. Selain itu dapat ditanami dengan tanaman untuk meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.
Kayu Sengon :
Bagian yang memberikan manfaat paling besar dari pohon sengon adalah batang kayu.Dengan harga jual yang cukup menggiurkan maka saat ini sengon banyak yang ditanam untuk berbagai keperluan industri pabrik pengolahan kayu dalam bentuk kayu olahan papan - papan dengan ukuran tertentu sebagai pembuat peti mati dari bahan baku, papan Isolasi, pengecoran semen dalam konstruksi, industri, korek api, pensil, chipboard, kertas, bahan baku industri kertas dan lain-lain.
Jadi jika anda mempunyai lahan kosong yang tidak dimanfaatkan atau terbengkalai ada baiknya untuk mulai melirik tanaman sengon ini karena permintaan kayu sengon masih cukup tinggi dan harga jualnya juga sangat menguntungkan. Anda berminat?
Manfaat Sengon Untuk Pakan Ternak
Tanaman Albasia/Sengon merupakan jenis tanaman jangka panjang yang memerlukan perawatan khusus secara kontinue selama kurang lebih 3 tahun, atau kira-kira tanaman tersebut sudah hampir mencapai lingkaran gelang tangan orang dewasa, baik itu pemupukan, penyiangan rumput, ataupun penggemburan tanah di sekitar pohon albasia tersebut. perawatan tersebut sangatlah di perlukan, karena masa 1 – 3 tahun, merupakan masa pertumbuhan yang sangat baik, dan ini sangatlah penting untuk di lakukan secara berkala.”Untuk pemupukan biasanya di lakukan pada 30 hari setelah penanaman, hal ini penting mengingat akar tanaman sudah mulai tumbuh, dan mampu menyerap pupuk yang ada. ada pun untuk pupuknya bisa dengan organik maupun anorganik, dengan ukuran yang cukup. untuk pemupukan sendiri di lakukan 1 tahun 2 kali, yaitu sekitar 6 bulan sekali.
Ada pun untuk penyiangan pun penting untuk di lakukan, mengìngat biasanya tanaman albasia yang masih kecil biasanya tidak kuat kalau di rambati terlalu banyak rumput merambat itu atau rumput galunggung. jadi hal ini pun penting untuk di kerjakan secara berkala, selama sebulan sekali, mengingat rumput tersebut daya rambatnya yang cepat.
Sedangkan untuk penggemburan tanah di sekitar tanaman tersebut, ini pun sangat di perlukan sampai tanaman albasian tersebut berumur 1 tahun, supaya akar-akar tanaman dapat leluasa dan mudah untuk menjangkau unsur hara tanah. biasanya penggemburan tanah dilakukan dengan cara di cangkul di sekitar tanaman dengan jarak 0.5 meter, dan alangkah baiknya kalau tanah yang di gemburkan tersebut terus di di timbun dengan pupuk kandang, tetapi jangan terlalu dekat dengan pohon albasia tersebut, karena biasanya panas dan dapat menyebabkan kematian.
Dalam usaha peternakan, pakan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan bersamaan dengan genetik dan tatalaksana. Pada usaha peternakan unggas, pakan membutuhkan 60 - 70 persen dari total biaya produksi. Untuk itu usaha diversifikasi bahan pakan perlu ditingkatkan dengan penggunaan sumber pakan non konvensional, salah satunya adalah daun sengon (Atbizzia falcararia). Tepung Daun sengon ini mempunyai kandungan protein kasar yang cukup tinggi. Namun untuk meningkatkan penggunaannya perlu dilakukan pengolahan, karena tepung daun sengon mengandung serat kasar yang tinggi dan kandungan tannin.
Beberapa keunggulan tanaman sengon antara lain:
- Pertumbuhannya sangat cepat sehingga masa layak tebang dalam umur yang relatif pendek.
- Karena memiliki perakaran yang dalam, sehingga dapat menarik hara yang berada pada kedalaman tanah ke permukaan.
- Mudah bertunas kembali apabila ditebang, bahkan apabila terbakar.
- Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakannya mudah diperoleh dan disimpan.
0 komentar:
Posting Komentar