Proyek Penanaman Secara Vertikultur |
Sistem penanaman dengn vertikultur adalah salah satu cara terbaik untuk menanam berbagai macam jenis sayuran dipekarangan rumah yang sempit. Selain bisa mendapatkan sayuran segar bebas pestisida, sistem ini juga bisa digunakan sebagai sarana penghijauan pekarangan anda. Jadi tidak ada alasan untuk tdak bercocok tanam meski halaman rumah anda sempit bukan? Bagaimana membuat media vertikultur yang mudah menggunakan bahan paralon?
Teknik pertanian vertikultur seperti ini biasanya untuk membudidayakan tanaman semusim atau berumur pendek, seperti sayuran. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam, kemangi, sawi, caisim atau kailan. Pohon cabai, tomat, atau terong, juga mudah sekali tumbuh dengan cara ini. Jenis tanaman obat-obatan atau tanaman hias pun layak untuk dicoba.
BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. Pipa paralon
2. Gergaji besi
3. Penggaris atau meteran
4. Pemanas (Hair dryer, Lampu teplok dll)
5. Kayu bulat / Botol Minuman Ringan
6. Pupuk kompos/kandang
7. Tanah gembur
Berikut langkah-langkah Cara Membuat Lubang Pada Pipa Paralon Untuk Model Penanaman Vertikultur :
Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah dengan lahan terbatas. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Sementara itu, vertikultur organik adalah budidaya tanaman secara vertikal dengan menggunakan sarana media tanam, pupuk, dan pestisida yang berasal dari bahan organik non kimiawi. Tanaman organik yang dapat dibudidayakan dan sesuai dengan sistem vertikultur adalah jenis tanaman sayur-sayuran dan tanaman obat-obatan yang memiliki perakaran yang dangkal dan memiliki berat yang relatif ringan sehingga tidak akan terlalu membebani media tanam vertikultur pada pertumbuhan tanaman tersebut.
Vertikultur diserap dari bahasa Inggris yang berasal dari kata vertical dan culture yang artinya, teknik budidaya tanaman secara vertikal diruang sempit dengan memanfaatkan bidang sebagai tempat bercocok tanam, sehingga penanamannya menggunakan sistem budidaya pertanian secara bertingkat baik indoor maupun outdoor. Tujuan utama aplikasi teknik vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin (Agus Andoko, 2004).
Tidak semua tanaman dapat dibudidayakan dengan prinsip kerja penanaman secara vertikultur. Menurut Soeparwan Soeleman dan Donor Rahayu, dalam bukunya Halaman Organik(2013), vertikultur untuk tanaman hias pendekatannya agak berbeda dengan vertikultur tanaman produktif. Karena tanaman produktif mengutamakan faktor jangkauan untuk memudahkan proses merawat dan memanen. Jika harus membuat vertikultur yang tidak terjangkau, area tersebut disarankan untuk kebutuhan tanaman herbal usia panjang atau tanaman hias. Satu hal penting untuk menentukan lokasi vertikultur yaitu pilih lokasi yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup, khususnya matahari pada pagi hari. Untuk vertikultur yang dapat dipindah-pindahkan biasanya cara pemasangannya tidak disandarkan di tembok, tetapi berdiri sendiri(free stand), seperti penggunaan pipa paralon atau bahan lainnya.
Sumber:
https://ift.tt/3bhFe80
denmas-kenthus.blogspot.com/.../membuat-pot-vertikultur-dengan-pipa.html
https://ift.tt/2Wz0F0o
0 komentar:
Posting Komentar